Mengenal Suku Kutai di Kalimantan Timur

By Putri Puspita, Rabu, 22 Maret 2017 | 03:57 WIB
Suku Kutai di Kalimantan Timur (Foto: kutaikartanegara.com) (Putri Puspita)

Suku Kutai atau Urang Kutai adalah suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Mayoritas orang Kutai beragama Islam dan hidup di tepi sungai.

Rumpun Suku Dayak

Ada yang mengatakan bahwa Suku Kutai merupakan bagian dari rumpun Suku Dayak. Beberapa Suku Kutai mengatakan, dulunya Suku Dayak Lawangan yang berdiam di Kalimantan Timur melahirkan Suku Dayak Tunjung dan Suku Dayak Benuaq. Kemudian dengan masuknya budaya melayu dan muslim melahirkan terbentuknya masyarakat Suku Kutai yang berbeda budaya dengan Suku Dayak.

Suku Melayu Tua

Ada juga yang mengatakan bahwa Suku Kutai dan Suku Dayak merupakan dua suku yang berbeda, tetapi punya kemiripan.

Suku Kutai berdasarkan jenisnya termasuk ke dalam Suku Melayu Tua sebagaimana Suku Dayak di Kalimantan Timur. Oleh karena itu secara fisik Suku Kutai mirip dengan Suku Dayak rumpun Ot Danum. Hubungan Kekerabatan Suku Kutai dengan Suku Dayak diceritakan juga dalam tradisi lisan Suku Dayak dengan berbagai versi di beberapa subsuku rumpun Ot Danum (karena masing - masing sub suku memiliki sejarah tersendiri).

Adat Istiadat

Adat-istiadat lama Suku Kutai memiliki banyak kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun Ot Danum (khususnya Tunjung-Benuaq) misalnya; Erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Dimana adat-adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak.

Kaharingan

Saat ini masih ada Suku Kutai di Desa Kedang Ipil, Kutai Kartanegara yang menganut kepercayaan kaharingan, sama halnya dengan Suku Dayak.

Kaharingan adalah kepercayaan masyarakat Dayak yakni menyembah Ranying Hatalla Langit (Tuhan)yang telah menciptakan alam semesta. Penganut kaharingan juga mengenal upacara pembakaran mayat, seperti Ngaben dalam agama Hindu.

Kaharingan mempunyai tempat ibadah yang dinamakan Balai Basarah atau Balai Kaharingan. Kitab suci agama mereka adalah Panaturan dan buku-buku agama lain, seperti Talatah Basarah (Kumpulan Doa), Tawar (petunjuk tatacara meminta pertolongan Tuhan dengan upacara menabur beras), dan sebagainya.