Tiwah, Upacara Mengantar Roh

By Sylvana Toemon, Kamis, 23 Maret 2017 | 12:07 WIB
Tiwah, upacara mengantarkan arwah ke alam keabadian (Sylvana Toemon)

Tiwah di Kalimantan Tengah adalah acara yang sangat meriah. Acara ini dapat berlangsung selama 7 sampai 40 hari.

Mengantar Jiwa ke Alam Keabadian

Tiwah adalah salah satu upacara penting yang diadakan penganut kepercayaan Kaharingan, kepercayaan yang dianut oleh Suku Dayak di Kalimantan.

Upacara ini bertujuan untuk mengantarkan jiwa / roh manusia yang telah meninggal ke alam keabadian. Tiwah dilaksanakan oleh keturunan dan keluarga orang yang sudah meninggal sebagai tanda bakti kepada leluhur.

Upacara ini tidak langsung dilakukan saat seseorang meninggal, tetapi tergantung pada keputusan keluarga. Sebelum upacara tiwah diadakan, jenazah dimakamkan di dalam tanah.

Perlu Waktu dan Biaya

Penyelenggaraan tiwah memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Keluarga orang yang ditinggalkan perlu waktu untuk menyiapkan upacara tersebut.

Kerap kali tiwah diadakan untuk lebih dari 1 orang. Keluarga yang ditinggalkan bersama-sama menyelenggarakan upacara ini. Perencanaannya dilakukan secara musyawarah. Dalam musyawarah ini dibicarakan pembagian tugas dan juga biayanya.

Tahapan Tiwah

Ada beberapa tahapan dalam upacara yang dilakukan selama beberapa hari ini. Yang pertama tentu saja menyiapkan perlengkapannya. Upacara kemudian diawali dengan mendirikan pondok atau balai yang akan digunakan untuk meletakkan barang-barang keperluan tiwah.

Setelah itu tulang-belulang leluhur diangkat dari kubur kemudian dibersihkan. Tahapan-tahapan upacara ini diiringi dengan bunyi dari alat-alat musik seperti gendang, garantung, kangkanung, dan katambung. Puncaknya adalah meletakkan tulang-tulang leluhur itu ke dalam sandung atau pambak.