Kadal ini bisa ditemukan dengan mudah di daerah Papua dan Australia. Bahkan, beberapa anak di Australia menjadikan kadal ini hewan peliharaan.
1. Legenda Lidah Biru
Kadal lidah biru ini sudah akrab dengan suku Aborigin sejak lama. Hal itu terbukti dengan adanya gambar kadal lidah biru di goa-goa di Australia. Bahkan, suku Aborigin punya legenda sendiri tentang lidah si kadal yang berwarna biru.
Saat itu, nenek moyang Aborigin sedang menghangatkan diri di depan api unggun. Nenek moyang Aborigin itu melihat seekor kadal dan berusaha untuk mengusirnya. Tapi sayang, kadal itu tidak mau pergi. Karena kesal, nenek moyang Aborigin pun melemparkan tanah berwarna biru saat si kadal menguap. Nah, sejak saat itulah, lidah kadal itu berubah menjadi biru.
2. Berdarah Dingin
Dari cerita legenda itu, kita bisa tahu bahwa kadal lidah biru termasuk hewan berdarah dingin. Hewan berdarah dingin tidak bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Jika kedinginan, ia harus menghangatkan diri. Jika kepanasan, ia harus berteduh.
3. Pemakan Segala
Kadal yang suka berjemur di bawah matahari pagi ini biasanya memangsa serangga, siput, dan daging sisa hewan lain. Tetapi, hewan ini juga suka makan bunga dan buah-buahan yang sudah jatuh dari pohon.
4. Tidak Beracun
Lidah yang berwarna biru membuat hewan ini tampak beracun. Padahal, hewan ini sama sekali tak beracun. Meski begitu, kita tetap harus hati-hati. Saat merasa terancam, kadal ini akan membuat tubuhnya terlihat lebih lebar atau menggigit. Meski tidak memiliki gigi, gigitannya kadal lidah biru cukup kuat dan bisa menimbulkan luka.
Kadal lidah biru yang ada di Papua bernama latin Tiliqua gigas. Sedangkan kadal lidah biru yang ada di Australia bernama latin Tiliqua scincoides.
Sumber: rna – Majalah Bobo, Foto: Creative Commons