Hari ini cerah sekali. Bobo, Simpul, dan Dung-Dung pergi berkemah di tepi hutan. Bobo membangun tenda. Simpul membantu membuat simpulnya. “12, 13, 14, 15, “ Lo, kok, Dung-Dung malah sibuk menghitung semut yang lewat? “Dung! Bantu kami dulu!”
Tiba waktunya memasak. “Aku bawa mi instan!” seru Bobo. “Aku bawa telur!” seru Dung-Dung. “Aku membawa sambal wortel!” seru Simpul. “Kalau begitu, ayo kita memasak,” ajak Bobo. “Ayo, aku sudah lapar,” sahut Simpul. “Nyalakan dulu kompornya.”
Namun…Kok, ketiganya malah saling berpandangan? “Siapa yang membawa korek api?” “Kukira kamu?” “Bukannya kamu?” “Lo, kan tugas kamu!” Mereka jadi saling tunjuk. “Waduuh!” Bobo menepuk keningnya putus asa.
“Jadi, kita harus menahan lapar sehari semalam?” keluh Simpul dengan wajah sedih. “Sudahlah…Kita pulang saja,” ajak Bobo. “Tapi aku masih ingin bermain,” protes Dung-Dung.
Untung Bobo punya akal! Mereka segera berkemas pulang. Dan, Lihatlah apa yang mereka lakukan sekarang. Berkemah di kebun rumah, sambil makan mi wortel masak telur buatan Emak yang lezat. “Berkemah kita kali ini sungguh menyenangkan!” seru Simpul. “Betul!” angguk Dung-Dung sambil sibuk makan. Emak dan Bapak mengintip mereka dari balik pintu sambil tertawa geli.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: aLiNy Alexandra I. Y. Ilustrasi: Rudi