Ulangan umum tinggal satu hari lagi, tapi Doni malah menolak belajar bersama. Bobo terkejut sekali. Apalagi, kata Ibu Doni, Doni pergi ke taman bunga kota sejak pagi. Bobo segera menyusul ke sana.
Bobo menemukan Doni di tengah semak-semak bunga. “Aku mencari melati merah,” kata Doni. Bobo heran sekali. Mana ada melati berwarna merah? Ternyata Doni semalam bermimpi tidak bisa mendapatkan nilai baik kalau tidak menemukan bunga melati merah.
Bobo mendapat akal. Dia memetik dua kuntum bunga melati putih. Lalu dia berlari pulang. Bobo meminta Coreng mewarnai melati itu dengan cat merah. Bobo berlari ke taman bunga lagi.
“Aku sudah menemukan bunga melati merah!” seru Bobo. “Nih, satu untukmu, satu untukku,” Doni gembira sekali. Mereka segera pulang dan belajar dengan sangat giat!
Esok harinya, Doni mengerjakan ulangan umumnya sambil mengantongi bunga melati merah. Ternyata soal-soalnya mudah sekali. Uh, senangnya! Doni yakin itu adalah gara-gara bunga melati merah.
Doni dan Bobo pulang sekolah dengan gembira. O’oh! Hujan turun dengan deras. Kantong celana Doni berubah menjadi warna merah! “Ini melati merah palsu!” seru Doni. Rupanya bunga melati Doni kembali putih. “Buktinya kamu tetap bisa mengerjakan ujian kan?” kata Bobo. Jelas! Doni kan belajar dengan giat!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: aLiNy Alexandra I. Y., Ilustrasi: Rudi