Saat mendengar kata kodok laut, apa yang ada dibayanganmu? Apakah kodok yang berenang di lautan?
Ikan
Sebenarnya, kodok laut adalah nama yang diberikan untuk painted frogfish (Antennarius pictus). Beberapa orang sering menyebut hewan ini sebagai ikan kodok. Kenapa? Karena hewan ini lebih sering menggunakan siripnya untuk berjalan di dasar laut. Meski begitu, ikan kodok ini tetap bisa berenang, seperti ikan pada umumnya, kok.
Ikan ini hidup di perairan tropis dan subtropis dari daerah Indo-Pasifik, termasuk Laut merah dan perairan Indonesia. Biasanya, ikan ini hidup di kedalaman 15m – 75m. Akan tetapi, kebanyakan dari ikan ini hidup di kedalaman 15m dan bersembunyi si daerah bebatuan, terumbu karang, atau spons laut.
Beradaptasi
Ikan kodok ini bisa tumbuh hingga 30 cm dan warna dominan pada ikan kodok dewasa adalah hitam dan putih. Kalau ikan kodok muda, warna dominannya adalah warna gelap dengan bintik-bintik kuning.
Ikan ini bisa mengubah pigmen warna yang ada di tubuhnya agar menyerupai lingkungan sekitarnya. Hal itu dilakukan untuk mengelabui predator dan mengelabui mangsanya saat akan berburu.
Karnivora yang Rakus
Karena memiliki mulut yang besar, maka ikan ini bisa menangkap mangsanya dengan mudah. Bahkan, tak jarang, ikan ini memangsa hewan dengan ukuran tubuh yang sama dengannya.
Ikan kodok memiliki beberapa tulang punggung. Tulang punggung pertama (illicium) diubah menjadi alat pemancing. Biasanya, alat pemancing itu berguna untuk menarik perhatian ikan kecil yang akan menjadi mangsanya. Tulang punggung kedua lurus dan fleksibel. Lalu, tulang punggung yang ketiga membungkuk ke arah belakang tubuh.
O ya, ikan kodok juga memiliki sirip dada yang miring bersama dengan sirip perutnya. Nah, sirip-sirip itulah yang membantunya berjalan di dasar laut.
Ikan ini hanya akan berkumpul saat musim reproduksi saja. Jika masa reproduksi telah selesai, namun masih ada ikan betina yang mendekatinya, maka ikan jantan itupun akan memangsa ikan betina tersebut.
Foto: Creative Commons, flickr.com