Sulitnya Menyelidiki Chimaera, Hiu Hantu yang Menyeramkan

By Putri Puspita, Jumat, 31 Maret 2017 | 06:13 WIB
hiu hantu, Chimaera (Putri Puspita)

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan kesulitan menempatkan hiu hantu atau Chimaera dalam pohon evolusi kehidupan. Penampilan ikan ini juga sangat membingungkan.

Tanpa Tulang Keras

Chimaera termasuk dalam keluarga ikan laut dalam yang tubuhnya tidak ditopang oleh tulang keras, melainkan oleh tulang rawan.

Hewan ini memiliki ciri mata yang besar, sirip seperti sayap burung, dan gigi pipih untuk menggilas makanan.

Para ilmuwan memperkirakan ada hampir 50 spesies hiu hantu yang hidup di lautan seluruh dunia. Sayangnya, hewan ini jarang terlihat karena kecenderungannya untuk hidup di laut dalam.

Hiu Hantu

Chimaera sering disebut sebagai hiu hantu karena penampilannya yang seram. Namun, ikan ini sebenarnya bukanlah hiu. Hewan ini telah mengalami penyimpangan evolusi dari leluhur yang sama dari hiu jutaan tahun lalu.

Sulit Diteliti

Teka-teki tentang hewan misterius tersebut tak kunjung terungkap karena penelitian terhadap chimaera sulit dilakukan. Penyebabnya, fosil chimaera sangat langka karena kerangka yang terdiri dari tulang rawan sulit berubah menjadi fosil.

Penelitian Terbaru

Berkat fosil tengkorak berusia 280 juta tahun milik spesies Dwykaselachus oosthuizeni yang ditemukan di Afrika Selatan, para ilmuwan berhasil menyingkap asal-usul chimaera.

Dari luar, tengkorak D. oosthuizeni tampak seperti hiu Symmoriidae, kelompok hiu aneh yang hidup lebih dari 300 juta tahun silam. Chimaera memiliki rongga mata yang besar yang diduga merupakan bentuk adaptasi pada lingkungan perairan laut dalam yang minim cahaya.

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa D. oosthuizeni menyimpang dari hiu Symmoriidae dan kemudian berevolusi menjadi hiu hantu yang ada pada saat ini.