“Bona, bagi esnya, dong,” pinta Ola.“Yah… sudah aku habiskan. Nyam nyam enak sekali es campur ini. Ada penjual es baru, tuh,” gumam Bona.
“Aku mau buat es sendiri aja, ah,” ucap Ola.“Aku mau beli aja. Kalau buat sendiri, kan, lama,” kata Kaka sambil terbang. “Kaka, tunggu aku!Aduh…aduh… Kok, perutku sakit, ya?” keluh Bona.
“Aku pergi duluan aja, ya,” pamit Kaka tak sabar. “Iya. Nanti aku menyusulmu,” kata Bona.
“Bona, kamu kok lama sekali? Kamu membeli es dari bapak itu?” tanya Kaka. “Iya. Memangnya kenapa?” ujar Bona kebingungan
“Minggu lalu, aku melihat bapak itu mengambil air di sungai. Airnya dimasukkan di dalam termos. Jangan-jangan…,” kata Kaka. “Jangan-jangan esnya dibuat dari air mentah. Huh! Pantas saja aku sakit perut,” sahut Bona.
“Silakan nikmati es buatanku,” terdengar suara Ola. Ternyata Ola juga menyiapkan es campur untuk sahabat-sahabatnya.“Kita menikmati es buatan Ola aja, yuk,” ajak Kaka. “Setuju!”” sambut Bona.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono