Upacara Potong Gigi di Bali Dilakukan untuk Membersihkan 6 Musuh. Siapa Saja Musuh Mereka?

By Putri Puspita, Selasa, 4 April 2017 | 09:12 WIB
Prosesi Upacara Metatah di Bali. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Metatah ata dikenal dengan potong gigi adalah salah satu rangkaian upacara Manusa Yadnya dalam kepercayaan masyarakat Hindu.

Akil Balig

Seseorang baru boleh melaksanakan upacara ini setelah akil balig atau sudah menunjukkan tanda-tanda menuju masa remaja. Hal ini menandakan bahwa akan ada perubahan kehidupan bagi seseorang ketika ia sudah mencapai tahapan remaja, mulai dari sikap sampai tanggung jawab. 

Makna

Ada banyak makna yang terkandung dalam upacara metatah, yaitu simbol bahwa seseorang telah menginjak usia dewasa, wujud bakti orang tua kepada leluhur yang telah menjelma sebagai anaknya, dan tumbuh kembang pribadi seseorang.

Metatah juga dianggap suatu jalan menyucikan seseorang. Penduduk Bali percaya bahwa seseorang yang telah disucikan akan lebih mudah menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi, para dewata, dan leluhur  di alam surga. Selain makna di atas, potong gigi juga memiliki makna estetika, yaitu untuk kecantikan atau keindahan agar susunan gigi menjadi lebih rapi.

Enam Musuh

Potong gigi bukan berarti giginya dipotong melainkan hanya dikikir rata, 6 deretan gigi atas termasuk taring, sebagai simbol pembersihan enam musuh yang disebut dengan Sad Ripu. Enam  musuh itu meliputi:

1.      Kama (hawa nafsu yang tidak terkendalikan)

2.      Loba (ketamakan, ingin selalu mendapatkan yang lebih)

3.      Krodha (marah yang melampaui batas dan tidak terkendalikan)

4.      Mada (mabuk yang membawa kegelapan pikiran)

5.      Moha (kebingungan dan kurang mampu berkonsentrasi sehingga seseorang tidak dapat menyelesaikan tugas  dengan sempurna)

6.      Matsarya (iri hati atau dengki yang menyebabkan permusuhan)

 

Pengendalian Sad Ripu inilah yang dianggap sebagai kepribadian orang dewasa, sehingga metatah merupakan upacara untuk memperingati bertambah dewasanya seseorang