5 Fakta Seputar Upacara Potong Gigi di Bali yang Jarang Diketahui

By Putri Puspita, Selasa, 4 April 2017 | 09:14 WIB
Prosesi gigi dikikir saat Upacara Metatah. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Salah satu upacara keagamaan yang menjadi tradisi masyarakat Bali sampai saat ini, yaitu tradisi potong gigi (biasanya orang Bali menyebutnya metatah, mapandes atau masangih. Seseorang baru boleh melaksanakan upacara ini setelah akil balig. Upacara ini adalah tanda seseorang beranjak dewasa. Ternyata ada 5 fakta upacara potong gigi yang tidak pernah kita ketahui.

1. Kewajiban orang tua kepada anaknya.

Sesungguhnya upacara potong gigi di Bali merupakan kewajiban dari orang tua kepada anak-anaknya. Ini berhubungan dengan sudah sepantasnya orang tua memberikan petuah yang baik agar sifat-sifat buruk yang ada pada anak-anaknya bisa dikendalikan.

2. Wanita hamil tidak potong gigi. Apa alasannya?

Dalam kepercayaan Hindu, wanita yang sedang hamil pada umumnya tidak diizinkan untuk melakukan prosesi metatah. Hal ini karena kepercayaan masyarakat bahwa janin yang dikandungnya merupakan sesuatu yang suci, sedangkan ketika metatah berlangsung, seseorang akan berada pada masa cuntaka atau tidak suci untuk disucikan.

3. Potong gigi perlu biaya sangat besar. 

Upacara metatah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan banyak perlengkapan sesajen yang diperlukan. Biasanya, upacara ini juga mengundang sanak saudara dan keluarga besar untuk hadir layaknya sebuah hajatan pernikahan. Oleh karena itu masyarakat Bali mensiasatinya dengan melakukan metatah secara beramai-ramai (massal) atau digabungkan dengan rangkaian upacara adat lainnya, misalnya pawiwahan (menikah) atau upacara ngaben.

4. Berbusana khusus.

Pada awalnya, orang yang metatah biasanya mengenakan kain putih, kampuh kuning, dan selempang samara ratih: simbol restu dari Dewa Semara dan Dewi Ratih (berdasarkan lontar Semarandhana).

Lalu, mereka juga akan memakai benang pawitra berwarna tridatu (merah, putih, hitam) : simbol pengikatan diri terhadap norma-norma agama. Namun saat ini sudah banyak modifikasi busana saat metatah.

5. Setelah potong gigi, harus mencicipi enam rasa

Setelah gigi dikikir, orang yang metatah diminta untuk mencicipi enam rasa dengan berbagai makna di dalamnya.