Randai merupakan salah satu permainan tradisional Minang. Dalam permainan ini sekelompok pemain akan berdiri membentuk lingkaran kemudian berjalan perlahan-lahan. Masing-masing akan menyampaikan nyanyian-nyanyian yang bercerita. Konon permainan ini berasal dari sebuah perguruan silat di Sumatra Barat.
Gerakan Silek
Hingga sekarang, belum ada asal usul pasti mengenai permainan Randai. Gerakan utama dalam permainan ini adalah silek (silat) yang dipadukan dengan cerita, musik/nyanyian, dan sebagainya. Sehingga ada yang menganggap bahwa permainan Randai berawal dari permainan yang dimainkan sekelompok anak muda di perguruan silat. Sebab, silek atau pencak silat ini terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan indah jika dilakukan berulang-ulang. Gerakan itu pun bisa membentuk gerakan sebuah tarian.
Pemain dalam permainan Randai mengenakan celana yang biasa dipakai dalam silek. Namanya celana galembong. Ketika celana ini ditepuk, akan muncul sebuah suara yang sangat khas.
Pemimpinnya harus memandu dan berteriak
Randai dipimpin oleh seorang ketua pemain yang disebut tukang goreh. Selain bertugas untuk memandu jalannya permainan, tukang goreh juga punya tugas penting lainnya. Salah satunya, mengeluarkan teriakan yang menjadi ciri khas permainan Randai. Bunyi teriakan itu biasanya: hep! tah! tih! yang temponya disesuaikan dengan cepat atau lambatnya gerakan pemain.
Nah, dalam satu kali pertunjukan Randai, biasanya ada lebih dari satu pemimpin. Tujuannya agar bisa menggantikan pemimpin lain jika kelelahan. Karena satu kali permainan Randai bisa berlangsung selama beberapa jam tanpa henti.
Permainan yang berdendang dan bercerita
Sambil bernyanyi, pemain Randai juga melantunkan cerita-cerita tertentu. Biasanya cerita yang dipertunjukkan di Randai adalah cerita rakyat yang beredar di masyarakat. Salah satu pemain juga bertugas memberi aba-aba dalam gerakan-gerakan permainan Randai. Pemain ini biasa dikenal dengan nama janang.
Beberapa judul cerita yang biasa dimainkan dalam Randai misalnya Sabai Nan Aluih, Anggun Nan Tongga, dan Cindua Mato.
Kapan Randai dimainkan?
Biasanya anak-anak muda di Sumatera Barat akan melakukan permainan Randai dan kesenian lainnya jika ada acara adat atau acara penting lainnya, misalnya Idul Fitri.
Apakah di daerahmu juga ada permainan khas? Seperti apa?