Bali Aga dan Wong Majapahit

By Putri Puspita, Kamis, 6 April 2017 | 11:03 WIB
Penduduk Bali Aga di Trunyan (Foto: tropenmuseum.nl) (Putri Puspita)

Sampai saat ini, terdapatnya dua golongan besar masyarakat Bali, yaitu masyarakat Bali Aga merupakan masyarakat yang diperkirakan suku asli Pulau Bali dan masyarakat yang berasal dari Majapahit atau disebut wong Majapahit. Namun, perbedaan inilah yang membuat budaya Bali semakin kaya.

Austronesia

Jauh sebelum terbentuknya masyarakat Bali keturunan Majapahit (Wong Majapahit), masyarakat Bali diperkirakan konon berasal dari keturunan “Austronesia”. Mereka telah tinggal secara berkelompok dengan pemimpinnya masing-masing di wilayah Bali.

Kelompok-kelompok inilah yang kemudian menjadi beberapa desa di Pulau Bali. Mereka adalah orang Bali Aga yang dikenal dengan nama Pasek Bali.

Kedatangan Majapahit

Masyarakat Bali Aga adalah kelompok masyarakat yang mendiami wilayah pegunungan dan merupakan masyarakat yang sulit ditundukkan pada saat Kerajaan Majapahit menguasai Bali.

Perlawanan dari masyarakat Bali Aga dapat dirasakan oleh Majapahit saat kepemimpinan Raja Sri Kresna Kapakisan, yang ditempatkan oleh Gajah Mada untuk memerintah di Bali.

Harmonis

Walau pun diawali dengan niat menguasai dan perlawanan oleh penduduk asli, tetapi setelah Majapahit berhasil menguasai Bali, kehidupan masyarakat menjadi harmonis. Beberapa kemajuan terjadi dalam kehidupan di Bali.

Meskipun dikuasai Majapahit, kebudayaan masyarakat Bali Aga tetap lestari dan unik hingga sekarang. Beberapa desa yang menjadi bukti, seperti Desa Trunyan dan Desa Tenganan.