Ada gula ada semut. Kadang-kadang, tidak ada gula pun tetap ada semut. Semut ada di mana-mana. Pasti di tempat tinggalmu juga ada, kan? Apakah semut-semut yang berbeda sarang saling mengenal?
Koloni semut
Dalam sebuah sarang semut, biasanya dihuni oleh 1 koloni yang memiliki seekor ratu. Ratu semut ini adalah induk dari semua semut yang ada di sarangnya. Semut-semut pekerja mencari makan untuk kemudian dibawa pulang ke sarang. Nah, mungkin kamu pernah bertemu dengan semut-semut pekerja ini di dapur, di meja makan, atau di kamar tidurmu.
Saat perjalanan mencari makan, semut-semut tidak hanya bertemu dengan semut dari koloni yang sama. Kadang-kadang ada juga semut dari koloni lain. Ada yang beda spesisesnya, ada juga dari spesies yang sama. Apakah mereka bisa membedakan semut mana yang dari koloninya atau yang bukan?
Dr Anandasankar Ray dari the University of California - Riverside menyelidiki perilaku semut-semut ini. Dalam penyelidikannya itu, Dr Ray menemukan bahwa semut-semut saling mengenal dan dapat membedakan semut mana yang dari koloninya dan mana yang bukan. Mereka dapat saling mengenal karena ada feromon, senyawa hidrokarbon yang keluar dari kutikulanya. Feromon itu bia dikenali dari baunya. Kutikula adalah lapisan paling luar tubuh semut.
Dalam penelitian ini, Dr Ray juga menemukan semut dapat membedakan semut pekerja lain dengan sang ratu karena feromon. Hasil penelitian Dr Anandasankar Ray ini dimuat dalam jurnal Cell Reports.
Sumber: sci-news.com