Gamla Stan, Kota Tua di Stockholm

By Marisa Febrilian, Jumat, 7 April 2017 | 01:58 WIB
Bangunan di depan pelataran Stortorget (Marisa Febrilian)

Kalau dilihat-lihat, bangunan di sini mirip dengan apa, ya? Mmmm..rasanya persis dengan kota Tua di Jakarta, deh. Coba kita telusuri, yuk!

Bangunan Tua

Tak heran jika kawasan Gamla Stan, kota Stockholm disebut sebagai kota tua. Sebab bangunan yang ada di kawasan ini sudah berdiri sejak abad ke-13. Tapi, sebagian besar gedung-gedung ini dibangun pada tahun 1700-1800. Meskipun usianya sudah tua, tapi konstruksinya masih kuat dan kokoh. O ya, sejak tahun 1980 Gamla Stan dikenal dengan sebutan “Staden Mellan Broarna”, yang artinya kota di antara jembatan. Jalan kecil antara bangunan satu dengan lainnya, serta bangunan yang bertingkat-tingkat adalah ciri khas bangunan di sini

Masih Berfungsi

Deretan bangunan ini, tidak saja terlihat indah dan megah. Tapi semua bagunan tua ini masih berfungsi, lo. Bahkan bangunan-bangunan ini dijadikan sebagai museum, tempat makan, hotel, toko, dan kantor. Gaya bangunan di sini terpengaruh dari gaya arsitektur Jerman Utara. Bangunan-bangunan tua di kawasan Gamla Stan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dan di tempat inilah, perpaduan suasana Stockholm tempo dulu dengan yang baru bersatu.

Daerah Bersejarah

Tak hanya bangunannya saja yang cantik, tapi sejarah di dalamnya juga menarik. Di sana ada sebuah pelataran, yang bernama Stortorget. Pada tahun 1520, pelataran Stortorget menjadi tempat pertumpahan darah saat bangsawan Swedia dibantai oleh Raja Denmark Christian II. Pelataran Stortorget ini dikelilingi oleh rumah-rumah kuno.

Sst! Sekitar  50 tahun yang lalu, kawasan Gamla Stan adalah tempat kumuh, tidak terawat, menyeramkan, dan banyak reruntuhan bangunan akibat perang. Setelah dipugar, kawasan ini menjadi populer di kalangan wisatawan. Wiiih, hebat!

Foto : creativecommons.org