Rumah lamin adalah rumah tradisional suku Dayak di Kalimantan Tengah. Rumah Lamin dihuni oleh banyak keluarga.
Rumah panggung
Rumah lamin berbentuk panggung. Rumah panggung lebih aman dari gangguan binatang buas, karena pada zaman dahulu wilayahnya masih di kelilingi oleh hutan.
Rumah lamin dibuat dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar hutan. Tiang, kerangka, dan dinding, semua terbuat dari kayu. Sedangkan atapnya menggunakan daun rumbia atau ijuk.
Kaya ornamen
Rumah lamin sangat kaya dengan hiasan. Pada dinding rumah kayu tersebut terukir gambar-gambar indah dan bermakna. Gambar tersebut memiliki motif mahluk hidup, seperti wajah manusia, cerita perburuan, serta bentuk tumbuhan. Penduduk percaya, gambar-gambar tersebut bisa menjaga keluarga dari bahaya ilmu hitam.
Selain ornament berupa gambar dan ukiran, rumah lamin dilengkapi dengan patung-patung atau totem. Patung tersebut merupakan wujud dewa-dewa yang dipercaya oleh masyarakat Dayak kuno sebagai penjaga rumah dari bahaya.
Ciri khas lainnya adalah warnanya yang kontras menghiasi dinding, seperti berwarna hitam yang melambangkan keteduhan, merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kebersihan dan kuning melambangkan kewibawaan.
Banyak keluarga
Rumah lamin adalah rumah panggung besar dan panjang. Saking panjangnya, rumah ini dapat menampung 25 hingga 30 keluarga atau sekitar 100 orang di dalamnya.
Namun, keluarga yang tinggal di rumah lamin, semua masih kerabat. Hal ini menunjukkan kekerabatan masyarakat Dayak masih tinggi.