Saat jalan-jalan di pinggir sawah, mungkin kita akan terheran-heran melihat banyak tanaman bunga ditanam di pinggir sawah. Ada bunga matahari, kenikir, bunga kertas, dan lainnya. Untuk apa petani menanam bunga di pinggir sawah?
Tanaman refugia
Setelah panen tiba, petani akan segera membajak sawah dan memperbaiki pematang sawah. Bersamaan dengan menggarap tanah itu, petani juga mulai menanam bibit bunga dan tanaman tumpang sari di pinggir sawah.
Bibit bunga yang ditanam, antara lain adalah bunga matahari, bunga kertas, dan bayam jengger. Sedangkan tanaman tumpang sari yang bisa dimanfaatkan untuk sayuran, misalnya kenikir, kacang panjang, dan bayam.
Tahukah kamu, untuk apa tanaman-tanaman itu? Selain indah dipandang dan bisa diambil sayurnya, ternyata tanaman tersebut merupakan tanaman pelindung bagi tanaman padi. Dalam ilmu pertanian, kelompok tanaman tersebut disebut refugia.
Rumah bagi serangga
Refugia merupakan istilah yang menunjuk sekumpulan tanaman yang menyediakan tempat perlindungan dan sumber pakan bagi musuh alami pertanian, seperti serangga.
Seperti kita ketahui, dalam pertanian beberapa serangga tersebut bisa menjadi hama tanaman. Misalnya pada tanaman padi, serangga yang menjadi hama pada tanaman padi antara lain ulat dan walang sangit.
Tanaman-tanaman refugia ini saat berbunga akan mengundang banyak sekali serangga untuk tinggal. Selain menyediakan tempat tinggal, tanaman refugia juga menyediakan nektar untuk makanan para serangga.
Hukum alam
Saat para serangga ini datang, berlakulah hukum alam. Serangga predator akan memangsa dan mengganggu serangga yang lain yang menjadi hama bagi tanaman. Karena hama padi dikendalikan oleh serangga predator, maka tanaman padi bisa selamat dari serangan ulat dan walang sangit.
Jadi, dengan tanaman refugia, petani tidak perlu menyemprot dengan pestisida. Dengan menanam refugia, hama tanaman dikendalikan secara alami.
Sumber foto: brawijayaaecofoundation.com, dinpertan.grobogan.go.id