"Kalau sudah besar, David akan jadi apa?" tanyaku.
"Itu tergantung bakat Ait," jawab Ayah.
"Kalau Ait suka menolong orang, Ait bisa jadi dokter," kata Ibu. "Kalau Ait pandai menggambar, Ait bisa jadi arsitek," ucap Ayah.
"David sering menolong teman!" kataku bersemangat.
"Itu berarti Ait berbakat jadi dokter," ujar Ibu.
"David juga pandai menggambar," ucapku lagi.
"Ya, berarti Ait berbakat juga jadi arsitek," ujar Ayah.
"Lho, jadi kalau sudah besar nanti, David jadi apa, dong?" tanyaku bingung. Semuanya, kok, bisa.
"Ya, itu tergantung bakat Ait," jawab Ibu. Huh, bakat lagi, bakat lagi! Bakat itu apa, sih? Orang dewasa kalau berbicara pasti berputar-putar. Aku jadi menyesal bertanya pada orang dewasa. Mereka membuat aku tambah bingung! Bingung, bingung!!
Ternyata benar juga kata si Arter (temanku yang berumur sepuluh tahun).
"Pada umur tujuh tahun, kita memang sering bingung!" kata Arter.
"Tapi setelah berumur sepuluh tahun, bingung itu akan berkurang," ujarnya lagi. Hmm, mungkin si Arter benar. Lalu aku bertanya pada Arter, "Apa kamu masih sering bingung?"