Tradisi Unik Kepulauan Meranti, Berlari di Atas Tual Sagu

By Petronela Putri, Rabu, 12 April 2017 | 05:26 WIB
Kebiasaan unik turun-temurun masyarakat Meranti (Foto: muri.org) (Petronela Putri)

Di Kepulauan Meranti, Riau, ada sebuah tradisi unik. Masyarakat setempat biasa melakukan lomba lari. Tetapi bukan sembarang lari, lo! Mereka biasa berlari di atas tual sagu, sebab daerah mereka merupakan penghasil sagu yang cukup besar.

Penghasil sagu

Wilayah Desa Bokor, Meranti, Provinsi Riau ditumbuhi banyak pohon sagu, sehingga masyarakat desa ini terkenal sebagai penghasil sagu. Masyarakat Bokor juga memiliki wilayah perairan, hingga kemudian tercetus ide lomba lari di atas tual (bahasa daerah setempat, yang berarti pohon) sagu, yang batang-batang sagunya tersusun di atas air sungai!

Tradisi turun temurun

Tradisi berlari di atas tual sagu ini sudah lama dilakukan, dan sekaligus menjadi tradisi turun temurun di Desa Bokor, lo!  Awalnya, masyarakat Desa Bokor terbiasa menghitung jumlah batang sagu sebelum diolah. Hingga kemudian dari kebiasaan tersebut lahirlah tradisi berlari di atas tual sagu.

Diadakan dalam sebuah pesta rakyat

Konon, olahraga dan tradisi unik ini hanya ada di Desa Bokor. Tidak ada wilayah lain yang memiliki tradisi sama. Selain itu, lomba berlari di atas tual sagu biasanya diadakan berbarengan dengan pesta rakyat, yaitu Pesta Sungai Bokor.

Tantangan peserta lomba: berlari di tual sagu di atas sungai!

Lomba berlari di atas tual sagu merupakan atraksi yang sangat digemari dan dinantikan masyarakat sekitar. Sebab, tantangan dalam perlombaan ini cukup besar. Tantangan tersebut adalah berlari di atas licinnya batang sagu yang terkena air sungai. Yap, batang-batang sagu tersebut disusun di atas air sungai dan tentu saja batang sagu akan terasa sangat licin.

Menjadi lambang kebudayaan Kepulauan Meranti

Untuk mencegah tradisi unik ini diambil oleh daerah lain, masyarakat Desa Bokor juga sudah meminta kepada Badan Pelestarian Nilai Budaya wilayah Riau agar lomba tersebut bisa dijadikan ikon atau lambang yang khas dari daerah mereka. Namun sayangnya hingga sekarang keinginan itu belum bisa terwujud, teman-teman.

Nah, apakah di daerah asal teman-teman ada tradisi unik yang biasa dilakukan hingga turun-temurun?