Ahmed mengangguk-angguk. Tuan Azis menyaksikan dengan penuh minat.
Kini tiba giliran Anidar.
"Kalau saya melihat peristiwa itu, saya tidak yakin anak itu mencuri. Mungkin saja ia sudah minta pada ibunya. Jadi saya akan bertanya dulu pada ibunya apakah anak itu sudah diberi izin mengambil uang dari dompet. Oh, ya, sebelumnya saya minta maaf dulu pada ibunya, karena sudah mencampuri urusan majikan!" kata Anidar.
Nah, selesailah sudah ujian bagi para calon pelayan. Siapakah yang terpilih menjadi pelayan Tuan Azis? Tentu kalian bisa menerkanya.
Yang terpilih adalah Anidar. Ia lebih pandai daripada kedua calon yang lain, ia tahu pasti bahwa dalam mimpi kita melihat warna. Ia tidak terpengaruh walaupun Ahmed mengatakan dalam mimpi seolah-olah kita hanya melihat warna hitam putih.
Anidar juga berhati-hati. la tidak bermasa bodoh seperti Zuleha dan juga tidak sembarangan mengambil kesimpulan bahwa anak majikannya mencuri uang ibunya.
Tuan Azis sangat senang dan berterima kasih pada keponakannya, Ahmed.
Bagaimana bila kalian kebetulan salah terka? Oh, mudah saja. Nanti malam, buktikan bahwa di dalam mimpi, kalian seolah-olah melihat warna.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna.