Lucu dan menggemaskan. Yup! Itulah owa jawa. Kera kecil ini adalah keluarga primata dari suku Hylobatidae. Sekarang, owa jawa menjadi spesies yang paling langka di dunia.
Tidak punya ekor
Saat ini, diperkirakan populasinya tinggal 4.000 ekor yang masih tersisa di alam liar. Owa Jawa tersebar di Jawa Barat dan sebagian di Jawa Tengah.
Tubuh owa jawa (Hylobates moloch) ditutupi rambut abu-abu. Rambut di sekitar wajahnya berwarna putih, sisi atas kepalanya berwarna lebih gelap, dan wajahnya kehitaman. Rupanya, semakin dewasa owa jawa, wajahnya akan semakin terang.
Owa Jawa tidak memiliki ekor, tetapi tangannya relatif panjang dibandingkan tubuhnya. Owa jawa sangat lincah berayun dan berpindah ke ranting-ranting pohon.
Setia sampai mati
Owa jawa adalah hewan yang memiliki sifat monogami (hewan yang setia pada pasangannya). Karena itu, owa jawa senang hidup berkelompok dengan keluarganya. Setiap kelompok biasanya terdiri dari owa jawa jantan dan betina dengan satu atau dua anak-anak owa jawa yang masih belum dewasa.
Kesetiaan owa jawa pada pasangannya ini sangat megangumkan Biasanya, bila induk owa jawa mati, pejantan owa jawa akan mengalami stres dan ikut mati. Owa jawa tidak akan mencari pasangan lagi, kalau pasangannya sudah mati. Inilah salah satu faktor mengapa owa jawa mengalami kepunahan yang sangat tinggi. Selain itu, kepunahan owa jawa juga disebabkan karena penangkapan liar. Kasihan, ya!
Saat ini habitat asli owa jawa di Jawa Barat yang terbesar di Taman Nasional Ujung Kulon, Halimun-Salak dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Di tempat ini, polisi hutan melakukan patroli sebagai upaya meningkatkan pencegahan perburuan satwa. Semoga populasi owa jawa tidak punah, ya!