Mini Afrika di Taman Nasional Baluran

By Danastri Permata Putri, Sabtu, 15 April 2017 | 06:12 WIB
Taman Nasional Baluran, Foto: kompasiana.com
Taman Nasional Baluran, Foto: kompasiana.com (Danastri Permata Putri)

Taman Nasional Baluran juga dikenal dengan julukan Africa Van Java. Kenapa bisa begitu? Karena, taman ini memiliki kekayaan alam yang tidak kalah dengan Afrika! Ada banyak sekali tumbuhan dan hewan-hewan yang ada di sini. Lahan Taman Nasional Baluran sangat luas, yaitu mencapai 25.000 Ha!

Banyak tujuan wisata

Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan luasnya lahan, maka ada banyak sekali tujuan wisata alam di Taman Nasional Baluran. Mulai dari padang Savana Bekol yang sangat luas, sampai lebatnya hutan hijau Evergreen Forest.

Sejarah Taman Nasional Baluran

Pada tahun 1928, ada seorang pemburu Belanda bernama AH. Loedeboer yang singgah di Baluran. Ia adalah pemilik daerah konsesi perkebunan di Labuhan Merak dan Gunung Masigit. Loedeboer menyadari bahwa kawasan Baluran memiliki peranan penting untuk melindungi satwa dan vegetasi yang banyak terdapat di area itu. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya pada tanggal 6 Maret 1980, kawasan ini diumumkan sebagai Taman Nasional.

Ekosistem asli

Taman Nasional ini adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Kawasan ini dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan juga rekreasi.

Didominasi sabana

Nama dari Taman Nasional diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.

444 tumbuhan

Taman Nasional ini memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering. Beberapa di antaranya adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi dan tumbuh subur dalam kondisi tanah yang sangat kering.

Banyak mamalia

Selain itu, di Taman Nasional Baluran juga menjadi tempat tinggal 26 jenis mamalia. Binatang yang menjadi ikon objek wisata ini adalah Banteng. Terdapat pula sekitar 155 jenis burung, yang di antaranya termasuk burung langka seperti; layang-layang api, tuwuk asia, burung merak, ayam hutan merah, kangkareng, burung rangkong, bangau tong-tong dan lainnya.