Sate kere merupakan salah satu makanan khas Solo, hasil kreativitas masyarakat biasa pada zaman dahulu. Kini, sate kere menjadi kuliner yang sering dicari oleh para wisatawan.
Sejarah
Nama sate kere tergolong unik untuk sebuah makanan. Dulunya, sate adalah makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh masyarakat golongan atas. Sate kere ini sebenarnya hasil kreativitas dari masyarakat golongan bawah pada zaman dahulu yang juga ingin menikmati sate. Makanan ini merupakan perwujudan perlawanan dari kalangan bawah kepada kalangan bangsawan dalam masyarakat bawah.
Tempe gembus dan jeroan
Sate kere tidak terbuat dari daging seperti sate pada umumnya. Sate ini terbuat dari tempe gambus, yaitu tempe yang terbuat dari ampas tahu. Rasanya gurih, kaya protein, serat, dan juga karbohidrat walaupun tidak setinggi kandungan tempe biasa. Selain tempe gembus, sate kere juga dibuat dari jeroan sapi yang ditusuk seperti daging. Nantinya setelah dibakar, sate ini akan dibubuhi bumbu kacang seperti sate madura yang kita kenal biasanya.
Murah
Namanya saja sate kere, maka harganya pun dibuat terjangkau untuk semula lapisan masyarakat. Cukup dengan Rp 10.000, kita bisa menikmati lezatnya sate ini. Pak Presiden Jokowi juga pernah menikmati sate kere ini. Beliau biasanya suka mencampurnya dengan sate jeroan atau sate lainnya. Tetapi, kalau dicampur dengan sate jeroan, harganya bisa mencapai Rp 35.000. Yah, masih terjangkau juga.