Semakin Keriput Itu Pertanda Otak Kita Berkembang

By Putri Puspita, Selasa, 18 April 2017 | 00:01 WIB
Bermain dan belajar. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Apa saja yang kamu lakukan setiap hari? Duduk belajar seharian?Atau bermain dengan teman seharian? Nah, ternyata menyeimbangkan kegiatan belajar dan bermain adalah hal yang penting untuk perkembangan otak

Menambah keriput otak

Otak manusia terlihat berkerut-kerut seperti keriput. Hal ini disebut dengan sulcus. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan yang memicu perkembangan otak, maka semakin banyak keriput yang terbentuk, semakin berkembang pula kemampuan orang untuk berpikir.

Ketika sesorang tidak melakukan kegiatan yang menstimulais otak, seperti duduk melamun, tidur berlebihan, dan kegiatan lainnya yang sifatnya pasif, maka keriput otak tidak berkembang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini memicu turunnya fungsi otak yang menyebabkan halusinasi, demensia, dan penyakit lainnya.

Menyeimbangkan waktu

Bermain atau pun belajar keduanya merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk otak. Bermain bisa menstimulasi perkembangan otak, terutama yang bergerak dan memanfaatkan strategi. Hal ini mendukung berbagai jenis permainan tradisional, seperti kucing dan tikur, gobag sodor, dan permainan lainnya. Gerakan dan strategi yang diperlukan dalam permainan membuat otak terlatih dan semakin cerdas.

Belajar tentu memerlukan konsentrasi, kemampuan memori atau menyimpan informasi, dan berbagai strategi kognitif lainnya. Kegiatan-kegiatan membaca, belajar kelompok untuk saling menjelaskan, dan lainnya terbukti bisa memicu perkembangan otak.

Kedua kegiatan, bermain dan belajar membuat otak berkembang, sehingga kita harus menyeimbangkan keduanya. Kita harus tetap belajar untuk membuka wawasan akan informasi baru, dan kita juga harus tetap bermain agar tubuh bergerak, hati senang, dan otak pun berkembang.