Ubur-ubur terkenal dengan sengatannya. Itu sebabnya tidak ada yang berani dekat-dekat dengan hewan ini. Tetapi wisatawan di Danau Kakaban justru datang untuk berenang dan bermain-main bersama ubur-ubur. Wah, apakah mereka tidak takut disengat?
Tidak menyengat
Tentu tidak, karena ubur-ubur di Danau Kakaban ini tidak menyengat. Ssst… ternyata, ubur-ubur seperti ini hanya terdapat di dua tempat di dunia, lho! Yaitu di Danau Kakaban ini, dan di Jellyfish Lake, yang terletak di kawasan Laut Pasifik. Nama ubur-ubur jenis ini adalah Cassiopea.
Pulau yang memeluk danau
Danau Kakaban terletak di Pulai Kakaban, Kalimantan Timur. Pulau ini masih cenderung murni dan jarang dikunjungi, karena letaknya yang terpencil. Danau ini terbentuk karena air laut yang terperangkap di Pulau Kakaban. Luasnya sekitar 5 km. Pulau Kakaban memiliki arti sebuah pulau yang memeluk danau. Ini karena Danau Kakaban terletak tepat di tengah pulau.
Sudah jinak
Lalu, kenapa ubur-ubur di danau ini tidak menyengat? Itu karena perubahan dan evolusi di danau ini yang cukup lama. Air danau ini menjadi lebih tawar dibandingkan laut yang ada di sekitarnya. Hal ini membuat ubur-ubur beradaptasi dan berubah menjadi jinak.
Berjalan terbalik
Selain tidak menyengat, ubur-ubur di sini memeliki keunikan lain. Karena terbatasnya makanan, ubur-ubur melakukan simbiosis mutualisme dengan ganggang. Mereka menempatkan ganggang pada bagian kaki. Karena ganggang harus mendapatkan matahari untuk berfotosintesis, ubur-ubur akhirnya berjalan terbalik, dengan kaki ke atas menghadap matahari, dan kepala ke bawah. Cara berjalan yang unik ini juga merupakan salah satu hal yang membuat para ilmuwan dan wisatawan tertarik.
Pulau Kakaban merupakan surga kekayaan biologi yang ada di Indonesia. Masih banyak misteri dari hewan dan tumbuhan yang terisolasi dalam danau ini. Karena itu, pulau ini memang pantas untuk dilindungi dan dilestarikan.
Yuk, sama-sama kita jaga kekayaan alam di negeri ini!