Katak ini ditemukan di lereng Gunung Sokmarapi, Sumatera Utara dan Gunung Kunyit, Jambi. Katak berukuran kurang dari 10 cm dan berkaki ramping ini masuk ke dalam jenis Bufonidae.
Nama wayang
Genus katak baru ini dinamai Sigaledalephyrnus. Kata sigale gale diambil dari nama wayang kayu yang dipakai dalam papurpur sepata, upacara kematian bagi seseorang yang meninggal tanpa anak. Nah, kalau kata phyrus itu artinya katak.
Dua spesies
Menurut para peneliti, genus katak sigale gale terdiri dari dua spesies, yakni: Katak Mandailing (Sigaledalephyrus mandailinguensis) dan Katak Minangkabau (Sigaledalephyrus minangkabauensis).
Salah satu hal yang membedakan kedua spesies katak itu adalah corak warna dipunggungnya. Katak Mandailing punya punggung berwarna cokelat gelap dengan bintik putih, sedangkan punggung Katak Mingkabau berwarna cokelat hijau.
2013 – 2014
Katak ini ditemukan pada saat ekspedisi penelitian reptilia di dataran tinggi Sumatera, pada 2013 – 2014. Ekspedisi ini melibatkan banyak peneliti, lo. Ada peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Brawaijaya, Universitas Texas di Aerlington, dan peneliti dari Museum Zoologi Hamburg. Dari ekspedisi itu, para peneliti juga menemukan tokek dengan jari bengkok di Gunung Tambora.
Sumber dan Foto: Kompas.com