Hampir semua ubur-ubur memiliki sel khusus penghasil Cahaya yang dihasilkan ubur-ubur saat berada dalam gelap ini disebabkan oleh protein kalsium bernama photocytes. Dengan menyisipkan gen ubur-ubur, peneliti ingin mengetahui apakah material genetik tertentu dari satu hewan berhasil disisipkan pada hewan lain.
Gen ubur-ubur akan menghasilkan protein yang membuat hewan mampu bercahaya jika terpapar sinar ultraviolet. Selain itu, gen tertentu, seperti gen ubur-ubur disisipkan pada kelinci agar hewan terasebut menghasilkan molekul tertentu yang dibutuhkan. Molekul bisa dipanen dari air susu dan bisa bermanfaat sebagai obat-obatan.
Dengan membuat kelinci bercahaya, peneliti mampu membedakan kelinci yang sudah membawa gen yang disisipkan dan yang tidak. Gen ubur-ubur, selain disisipkan pada kelinci, juga pernah disisipkan pada kucing, babi, dan anjing. Penelitian tersebut juga dilakukan oleh peneliti dari University of Hawaii dan Marmara University.