Monorel Tertua, Saksi Sejarah di Jerman

By Danastri Permata Putri, Jumat, 21 April 2017 | 02:39 WIB
Schewebebahn Wuppertaler, Foto: speedytown.com (Danastri Permata Putri)

Kereta ini seperti mengambang di udara. Itu karena relnya berada di atas kereta. Siapa sangka, ternyata monorel ini usianya sudah sangat tua!

Kereta gantung

Kereta gantung ini bernama Schewebebahn Wuppertaler, atau disebut juga dengan julukan kereta mengambang. Hal ini karena rel kereta berada di atas, jadi kereta memang berjalan dengan menggantung. Monorel ini merupakan monorel tertua di dunia, lo! Kendaraan ini bisa ditemukan di Jerman, tepatnya di kota Wuppertal.

Pembangunan cepat

Monorel ini dibangung pada tahun 1898. Namun monorel ini sudah direncanakan sejak tahun 1824 oleh seorang insinyur Inggris bernama Henry Palmer. Proses pembangunan monorel hanya berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun 1901, monorel ini siap beroperasi.

Alat transportasi andalan

Pada tanggal 24 Oktober 1900, Kaisar Jerman William II diikat dengan tali saat naik monorel ini untuk uji coba. Monorel ini menjadi alat transportasi yang diandalkan pada zaman itu. Hingga sekarang, lintasan dari monorel ini sepanjang 13,3 km dengan 20 pemberhentian. Tingginya mulai dari 8 sampai 12 meter di atas tanah. Kecepatan monorel mencapai 60km/jam. Monorel ini mengangkut 75.000 penumpang per hari, atau sekitar 25 juta per tahun.

Saksi sejarah

Karena sudah sangat tua, monorel ini banyak menyaksikan kisah bersejarah, lo! Mulai dari Perang Dunia I sampai sekarang. Sejak awal, monorel ini hanya pernah berhenti beroperasi sementara pada saat Perang Dunia II, karena serangan udara menyebabkan rusaknya rel. Tapi pada tahun 1946, dilakukan rekonstruksi pada lintasan rel sehingga kereta dapat beroperasi lagi.

Kecelakaan monorel

Banyak kejadian yang dialami monorel ini dalam menjalankan tugasnya. Salah satu yang paling fatal dan menelan korban jiwa terjadi pada tahun 1999. Pada waktu itu, kereta nomor 4 tergelincir. Penyebabnya karena ada benda yang tertinggal di lintasan rel setelah dilakukan perbaikan. Akibatnya, satu gerbong terjatuh, 5 penumpang tewas dan 47 orang lainnya luka-luka.