Ibunya memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilupakan oleh dunia. Kini, anaknya yang cantik tampak indah menghiasi Selatan Sunda. Itulah si cantik Anak Krakatau.
Anak Krakatau
Tahun 1927 atau 40 tahun setelah Gunung Krakatau meletus dahsyat, muncul gunung api baru dari kaldera purba yang masih aktif. Setiap bulan anakan gunung tersebut tumbuh setengah meter tingginya. Sekarang, tinggi Anak Krakatau sekitar 230 meter di atas permukaan laut.
Meskipun tinggi Anak Krakatau masih jauh dari ibunya Gunung Krakatau yang mencapai 813 meter, namun penampilan Anak Krakatau ini sangat memesona siapa saja yang sedang berlayar di Selat Sunda.
Wisata Anak Krakatau
Anak Krakatau termasuk gunung berapi aktif. Saat sedang meletus, gunung ini tertutup untuk pendakian. Namun, pada saat tenang wisatawan diizinkan mendaki Anak Krakatau.
Bagi wisatawan yang menyukai petualangan, mendakai Anak Krakatau akan sangat menantang karena gunung ini masih aktif. Namun, bagi kita, menikmati keindahan Anak Krakatau cukup dari kejauhan saja.
Untuk menikmati indahnya Anak Krakatau yang menjulang di tengah laut, kita bisa naik perahu dari Anyer. Kalau kita naik kapal penyeberangan Merak - Bakauheni, Anak Krakatau hanya terlihat samar-samar. Kalau ingin menikmati pemandangan Anak Krakatau dalam posisi paling dekat, kita harus menyeberang dulu ke Pulau Sebesi. Di sana ada tempat yang dikenal dengan sebutan Pondok Seng, yang sering digunakan untuk nongkrong menikmati indahnya Anak Krakatau.