Menyusuri Hutan Kota di Babakan Siliwangi

By Marisa Febrilian, Selasa, 25 April 2017 | 07:25 WIB
Lewat jembatan hijau ini pengunjung diajak menyusuri hutan kota yang asri (Marisa Febrilian)

Kota Bandung, memang terkenal sebagai kota yang sejuk dan segar udaranya. Bagaimana tidak, di Kota Kembang ini banyak sekali RuangTerbuka Hijau (RTH), salah satunya adalah Babakan Siliwangi atau Baksil.

Forest walk

Hutan kota yang satu ini, berada tidak jauh dari pusat kota Bandung. Berwisata ke Babakan Siliwangi, kamu akan diajak menyusuri ‘hutan’ mini di tengah kota. Nah, uniknya kita akan menyusuri hutan itu menggunakan jembatan hijau yang membentang di dalamnya. Jembatan ini menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya. Sehingga, pengunjung yang datang bisa melihat pepohonan hijau di sana. Babakan Siliwangi ini juga dikenal dengan sebutan Forest Walk.

Paru-paru Bandung

Kawasan Babakan Siliwangi berada di jalan Siliwangi No. 7 Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Babakan Siliwangi ini merupakan hutan kota yang pertama di Indonesia yang diresmikan pada 27 September 2011. Kawasan Babakan Siliwangi ini adalah kawasan lembah yang dibentuk oleh sungai Cikapundung sejak puluhan ribu tahun lalu. Dulu kawasan ini dikenal dengan nama, Lebak Gede. Sejak dulu, kawasan ini sudah dijadikan sebagai paru-paru kota oleh warga Bandung. Pantas saja, udara di sekitar kawasan sangat segar dan sejuk. O iya, luas  kawasan Baksil ini kurang lebih 3.8 hektar. Wow, luas sekali.

Gratis

Biasanya, saat akhir pekan atau liburan tiba, kawasan ini ramai dipadati pengunjung. Tak hanya dari kota Bandung, ada juga pengunjung dari luar kota Bandung. Masuk ke kawasan Baksil, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Pengunjung yang datang dengan kendaraan roda dua maupun roda empat tidak perlu khawatir, di kawasan ini sudah dilengkapi dengan tempat parkir yang luas.

Siapa yang mau jalan-jalan melihat hutan? O iya, saat berkunjung ke kawasan ini jangan lupa tetap menjaga kebersihan, ya! Jangan buang sampah sembarang atau mencorat-coret. Setuju?

Foto : creativecommons.org