Mengapa Gempa Bumi Terjadi? Inilah 2 Penyebabnya

By Yomi Hanna, Rabu, 26 April 2017 | 10:21 WIB
Selalu waspada jika gempa bumi terjadi sewaktu-waktu. (Foto: beritacianjur.com) (Hanna Vivaldi)

Salah satu bencana alam yang paling menakutkan adalah gempa bumi. Bencana yang dapat mengguncangkan bangunan dan apapun yang di sekitar lokasi gempa biasanya membuat kita ketakutan akan tertimpa reruntuhan bangunan.

Gempa bumi ini dapat diukur dengan menggunakan alat yang bernama seismometer dan skala yang paling umum untuk gempa bumi di seluruh dunia adalah momen magnitudo.

Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis gempa. Yuk, kita lihat apa saja jenisnya!

1. Gempa Tektonik

Bumi ini tersusun atas 4 lapisan utama, dari yang paling luar ada lithosphere, mantel, inti luar dan inti dalam.

Lithosphere adalah lapisan tempat manusia berada, lapisan ini paling tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Selain tipis, lapisan ini tersusun dari beberapa bagian dan bukan satu lapisan utuh yang menyelimuti bumi. Setiap lapisan yang ada akan sering bergerak.

Bagian-bagian dari lapisan lithosphere ini sering disebut lempeng tektonik. Setiap lempeng tersebut memiliki ujung yang saling berbatasan yang disebut lipatan. Nah, ketika satu lempeng bergerak jauh maka akan memengaruhi lempeng lainnya terutama di bagian lipatan tadi.

Pergerakan pada lempengan tektonik ini menyebabkan energi tertimbun secara perlahan-lahan dan mulai menghasilkan gempa tektonik karena adanya pelepasan energi yang telah lama tertimbun tersebut.

Karena pergerakan inilah maka gempa bumi bisa terjadi pada daerah lipatan tempat bertemunya lempeng tektonik. Inilah yang dinamakan gempa tektonik.

Gempa jenis ini biasanya jauh lebih kuat getarannya dibandingkan dengan gempa vulkanik. Bahkan rata-rata kerusakan bangunan karena gempa terjadi kebanyakan disebabkan oleh gempa tektonik.

2. Gempa Vulkanik Gempa bumi juga dapat terjadi karena adanya aktivitas pada gunung berapi, yaitu pergerakan magma yang ada di dalam perut bumi. Inilah yang disebut dengan vulkanik.

Adanya pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat memunculkan tekanan yang membuat gunung berapi menyemburkan magma keluar. Dalam beberapa waktu tekanan ini akan terus menerus ada diikuti oleh semburan magma yang berikutnya.

Semburan magma ini terjadi melalui batu-batuan yang ada di atasnya dan menyebabkan bebatuan tersebut retak dan pecah. Karena batu-batuan yang retak dan pecah tersebut merupakan bagian dasar dari lempengan bumi, maka gempa vulkanik dapat terjadi.

Beberapa daerah di Indonesia adalah daerah yang rawan gempa, oleh karena itu sebaiknya kita selalu waspada dan berhati-hati, ya jika gempa ini terjadi!