Gurun Sahara merupakan salah satu tempat panas yang ada di bumi. Saat siang hari, suhunya bisa melonjak hinggal 50 derajat celcius. Meski panas, tempat ini dihuni oleh beberapa jenis hewan, seperti kalajengking dan semut.
Saat teduh
Hewan yang hidup di Gurun Sahara biasanya mencari makan di malam hari atau saat hari mulai teduh. Jadi, mereka tidak akan kepanasan saat mencari makan. Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi semut perak sahara. Hewan kecil ini akan tetap mencari makan di siang hari. Bagaimana semut perak sahara bertahan dari sengatan matahari?
Bulu
Pada 2015, Ilmuwan dari Belgia datang ke Gurun Sahara untuk mencari tahu tentang hewan kecil ini. Ketika diteliti di Belgia, peniliti menemukan bulu lebat pada tubuh semut perak sahara. Bulu tersebut bisa memantulkan cahaya. Jadi, bulu inilah yang melindungi semut perak sahara dari teriknya matahari.
Seorang mahasiswa pernah melakukan penelitian lain dengan semut ini. Ia mencukur bulu yang ada di tubuh semut perak sahara dan meletakkannya di bawah lampu. Hasilnya? Suhu tubuh semut perak sahara langsung melonjak.
Dari dua penelitian itu kita jadi tahu, bahwa semut perak sahara bisa bertahan di bawah terik matahari, karena bulu yang ada di tubuhnya. Tanpa bulu itu, ia akan kepanasan (sama seperti hewan lainnya).
Sumber: National Geographic