Teman-teman, lagu apa yang kamu suka? Apakah lagu yang kamu suka sudah sesuai dengan umurmu? Jika belum, ayo dengarkan lagu yang sesuai dengan umur kita!
Dendang Kencana
Beberapa waktu lalu, Bobo datang ke acara Dendang Kencana, Workshop Cipta Lagu Anak. Di acara itu, Bobo bertemu dengan dua orang ahli musik, Kak Dian HP dan Kak Caecilia H. Kata mereka, kita (anak-anak) harus mendengarkan lagu yang sesuai dengan umur kita (lagu anak-anak). Mengapa begitu, ya?
Kebutuhan berbeda
Beda usia, beda pula kebutuhan lagunya. Anak yang masih TK harus belajar tentang kegiatan sehari-hari. Jadi, lagu yang dibutuhkan oleh anak TK biasanya berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, misalnya lagu tentang menggosok gigi.
Nah, kalau anak SD punya kebutuhan mengenal pekerjaan disekitarnya. Jadi, anak SD bisa mendengarkan lagu tentang pekerjaan, seperti: “Anak Gembala” milik Tasya. Semakin bertambah usia, maka kebutuhan lagu kita pun akan berubah.
Nada berbeda
Setiap lagu punya nada yang berbeda. Lagu orang dewasa biasanya memiliki nada yang tinggi. Lalu, perpindahan nadanya juga jauh.
Nah, kalau lagu anak-anak tidak boleh menggunakan nada yang terlalu tinggi. Selain itu, perpindahan nadanya juga tidak boleh terlalu jauh. Mengapa? Karena suara anak-anak hanya bisa mencapai nada do, re, mi, fa, sol, la.
Lirik berbeda
Lirik lagu anak dan lagu dewasa sangat berbeda. Kita, sebagai anak-anak, harus mendengarkan lagu anak, karena liriknya mudah dipahami. Selain itu, lirik lagu anak juga lebih mudah diucapkan dan dihapalkan. Jadi, bisa dijadikan alat untuk belajar membaca. Oiya, lirik lagu anak juga mengandung nilai moral atau nasihat yang bisa dijadikan panutan.
Nah, Teman-teman, sekarang kamu sudah tahu, kan, mengapa kita (anak-anak) harus mendengarkan lagu yang sesuai (lagu anak-anak)?
Foto: Nendra