Apakah kamu pernah melihat bunga snapdragon (Antirrhinum majus)? Di Indonesia, bunga ini disebut dengan bunga mulut naga. Disebut seperti itu karena bunganya mirip dan menyerupai kepala naga.
Bunga snapdragon saat mekar dan layu
Pada saat mekar, bunga snapdragon memiliki bentuk dan warna yang indah. Warna bunga snapdragon bermacam-macam, seperti putih, ungu, merah, merah muda, dan oranye. Warnanya yang sangat cantik sering menagundang serangga untuk mengisap madunya.
Tetapi pada saat bunga ini mati dan layu, bentuknya menjadi sangat mengerikan dan berubah seperti tengkorak kepala manusia.
Bunga snapdragon di masa kuno
Karena bentuknya yang unik setelah layu, maka masyarakat pada tradisi kuno memercayai bahwa bunga snapdragon memiliki kekuatan supranatural. Mereka percaya bahwa bunga snapdragon dapat melindungi dari kekuatan jahat, kutukan, dan hiri.
Ada mitos lain yang mengatakan bahwa bunga snapdragon juga dapat membuat awet muda dan menjadi cantik untuk setiap perempuan yang memakannya.
Karena beberapa mitos di atas, maka dalam Bahasa Victorian, bunga snapdragon dianggap lambang ‘penipuan’
Bermanfaat untuk kesehatan
Pada masa kini, bunga mawar sudah jarang dihubungkan dengan kekuatan supranatural dan kepercayaan akan menjadi awet muda ketika memakannya.
Karena masyarakat semakin pintar dan banyak ilmu yang sudah dipelajari, bunga snapdragon akhirnya diteliti dan diketahui mengandung zat anthocyanin.
Zat ini sangat penting karena dapat menghambat pertumbuhan tumor dan kanker. Tetapi sayang sekali pengolahan zat tadi belum dilakukan secara maksimal.
Sebagai tanaman hias
Selain kegunaannya untuk kesehatan, snapdragon biasa dipakai sebagai tanaman hias dan dijadikan buket atau bunga rangkai. Selain bunga mawar, krisantemum, atau anggrek, bunga snapdragon ini juga menjadi salah satu bunga terbaik untuk dijadikan buket atau bunga rangkai yang indah.