Tubuh Kita untuk Mengukur Kejujuran

By willa widiana, Jumat, 5 Mei 2017 | 22:43 WIB
Tubuh dan Kejujuran (willa widiana)

Ternyata, anggota tubuh kita bisa menjadi alat untuk mendeteksi kejujuran, lo.

1. Wajah

Otak kita memiliki dua sistem pengatur. Pertama, pengatur spontan/kejujuran (namanya cortec motoric). Kedua, pengatur dibuat-buat/kebohongan (namanya pyramidalis).

Saat seseorang tersenyum secara spontan/jujur, sistem cortec motoric akan bekerja. Tetapi, jika seseorang tersenyum secara dibuat-buat/bohong, sistem yang akan bekerja adalah pyramidalis. Kedua sistem itu bekerja melalui jalur yang berbeda.

Karena bekerja melalui jalur yang berbeda, maka ekspresi yang dihasilkan oleh wajah pun akan berbeda, terutama di bagian otot yang melingkari mata, mulut, dan pipi. Nah, ekspresi itulah yang membuat wajah bisa dijadikan alat untuk mendeteksi kejujuran.

2. Keringat

Beberapa orang biasanya mengeluarkan keringat dingin saat sakit, tegang, atau takut. Ternyata, keringat dingin juga bisa keluar saat seseorang berbohong.

3. Gerak-gerik

Selain dua hal di atas, kejujuran seseorang juga bisa dilihat dari gerak-gerik tubuhnya. Saat berkata jujur, denyut jantung, kecepatan napas, dan bulu roma kita akan tetap normal. Tetapi, saat seseorang berbohong, denyut jantungnya akan berdetak lebih cepat.

Selain itu, kecepatan napasnya juga akan bertambah, sehingga tampak seperti orang yang capek. Hal itu akan membuat orang yang berbohong bicara terbata-bata.

Oiya, keadaan seperti itu juga akan membuat orang yang berbohong gelisah. Jika sedang gelisah, anggota tubuh kita biasanya melakukan sesuatu secara refleks. Jadi, gerak-gerik kita akan terlihat janggal.

Foto: staticflickr.com