Sebuah kitab Al-Quran tertua yang ditulis tangan di kertas kulit kayu, kini disimpan di sebuah rumah di Desa Lerabaing, Kecamatan Alor Barat Laut, Nusa Tenggara Timur.
Al-Quran tertua di Asia
Kitab suci agama Islam ini diduga sudah berusia 500 tahun lebih. Meskipun termasuk peninggalan sejarah Islam zaman dahulu, kitab tua ini tetap disimpan dengan baik di rumah sang pemilik karena Al-Quran ini merupakan koleksi pribadi.
Al-Quran ini merupakan Al Qur'an tertua di Asia. Konon, Al-Quran ini dibawa ke Alor Besar pada tahun 1519 Masehi oleh Iang Gogo dari Kesultanan Baabulah (sekarang Kesultanan Ternate) yang merantau bersama empat saudaranya dengan misi menyebarkan agama Islam.
Al-Quran tersebut masih disimpan dengan baik
Al Qur'an yang ditulis tangan di atas kertas dari kulit kayu ini keadaannya masih bagus dan terawat dengan baik. Saat ini, Al-Quran tersebut disimpan oleh Pak Saleh Panggo Gogo, beliau merupakan generasi ke-13 keturunan Iang Gogo dari Kesultanan Ternate.
Masjid Lerabaing yang ajaib
Selain peninggalan Al-Quran tertua, di Desa Lerabaing juga masih berdiri kokoh masjid tua yang dibangun tahun 1633. Masjid Lerabaing ini terletak di pinggir laut. Masjid dengan arsitektur khas Ternate ini terbuat dari kayu dan dibangun tanpa menggunakan paku.
Menurut kisah dari penduduk setempat, masjid ini dibangun dengan cara yang ajaib. Konon, ketika tiang-tiang induk yang terbuat dari kayu gelondongan hendak diangkat, tiang-tiang itu berdiri sendiri dan menempati posisinya masing.
Selain itu, tentara Portugis juga pernah meluncurkan tembakan meriam ke arah masjid ini, namun selalu luput.