Keluarga kelinci berlibur ke vila di puncak gunung. “Ayo! Kita main ayunan!” ajak Upik begitu melihat ayunan. “Ayooo!” sahut Bobo. Mereka pun bermain ayunan.
“Ayooo! Kita naik kuda!” seru Upik begitu melihat tukang kuda lewat. “Ayooo!” sahut Bobo bersemangat. Tuk pitak pituk, mereka pun naik kuda.
“Ayooo! Kita berenang!” seru Upik begitu melihat kolam renang. “Ayooo!” sahut Bobo. Byuuurrrr! Mereka pun berenang.
“Ayooo! Kita main perosotan!” ajak Upik saat melihat perosotan. “Aku capek. Mau istirahat dulu,” tolak Bobo. “Capek? Ya sudah! Upik main perosotan sendirian!” Sruuuttt! Upik main perosotan.
Malam sudah mulai tiba. Banyak kunang-kunang. “Bo! Bo! Ayo kita tangkap kunang-kunang!” ajak Upik membangunkan Bobo. “Tidak mau ah, Pik. Aku masih capek!” tolak Bobo.
“Buat apa liburan kalau tidak main sampai puas!” protes Upik. “Tapi jangan lupa simpan tenaga,” Nenek menasihati. “Besok kan kita mau jalan-jalan ke taman buah.” “Uuuh! Biar saja. Upik kan jagoan!” sombong Upik.
Esok harinya, Keluarga Kelinci telah siap berangkat ke taman buah. “Loo… Mana Upik?” tanya Nenek. “Upik tidak bisa ikut, Nek. Katanya tidak enak badan dan capek sekali,” sesal Bobo.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: aLiNy L, Ilustrasi: Rudianto