Mengenal Menara Tua di Utara Jakarta

By Marisa Febrilian, Jumat, 5 Mei 2017 | 06:30 WIB
Bagian Depan Menara Syahbandar (Marisa Febrilian)

Kalau dilihat sekilas, tidak ada yang istimewa dengan bangunan ini. Tapi jangan salah, usia menara ini sudah lebih dari 100 tahun, lo. Eits, tidak hanya itu, di dalamnya juga terdapat cerita sejarah. Yuk, kita telusuri.

Menara Pemantau

Namanya Menara Syahbandar atau Tower of The Harbourmaster. Menara ini dibangun pada tahun 1839. Fungsinya sebagai menara pemantau kapal-kapal besar yang keluar masuk Kota Batavia. Pada zaman Belanda, lalu lintas kapal-kapal yang melintas dipantau dari menara ini. Selain itu, bangunan ini juga berfungsi sebagai kantor Bea Cukai atau tempat pengumpulan pajak untuk kapal-kapal yang melakukan bongkar muat barang-barang di pelabuhan Sunda Kelapa.

Bangunan Bersejarah

Dulu menara Syahbandar juga terkenal dengan nama Uitkijk Post artinya adalah Pos Penjaga. Bangunan menara Syahbandar ini berukuran 4x8 meter dengan tinggi 12 meter. Menurut sejarah, sebelum bangunan menara Syahbandar dibangun, di tempat ini berdiri sebuah benteng, namanya benteng Culemborg yang dibangun sekitar tahun 1645. Sayangnya, bangunan benteng itu sudah dihancurkan, lalu dibangunlah menara pemantau ini. Di bagian bawah menara, terdapat pintu besi yang merupakan lorong bawah tanah untuk menuju Benteng Frederik Hendrik. Sekarang bangunan benteng itu sudah tidak ada, dan berganti menjadi bangunan masjid Istiqal.

Puncak Menara

Mengunjungi menara Syahbandar tidak lengkap rasanya kalau tidak sampai ke puncak menaranya. Nah, untuk menuju ke puncak menara Syahbandar, kita harus melewati 77 anak tangga terlebih dulu. Setelah sampai di puncak menara, kita akan melihat pemadangan Jakarta tempo dulu. Seperti kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari, pasar Ikan, dan Kafe VOC Galangan (dulu merupakan tempat galangan kapal Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC).

Pada tahun 2007 lalu, bangunan menara Syahbandar sudah dilakukan perombakan pada bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Yuk, kita jaga dan lestarikan tempat bersejarah. Mengujungi tempat bersejarah seperti menara Syahbandar, merupakan salah satu cara menghargai  sejarah, lo.

Foto : Marisa* & Iveta*