“Muaaah,” kelinci di televisi membuat gerakan mencium. “Wow! Pakai lipstik bikin bibir kelihatan cantik, ya? Tidak seperti bibirku!” keluh Coreng.
Coreng mengambil lipstik milik Emak dan mau memakainya. Tetapi…
“Eeh! Coreng!” Emak tiba-tiba muncul. “Kamu kan masih kecil. Tidak perlu pakai lipstik!” tegur Emak sambil mengambil lipstick itu.
Uuuh! Sambil cemberut, Coreng pergi ke kamar. Dia melihat sekotak spidol. Aha! Coreng mengambil spidol merah. Mengoleskannya di bibir.
“Waaoow! Bibirku merah!” Coreng senang. Bobo masuk ke kamar Coreng. “Reng, aku pinjam bol-…” Ups! Bobo batal bicara, malah melongo. “Bibirmu…”
“Bagus?” tanya Coreng. “Idiih, kamu jadi aneh!” Bobo meringis. “Kalau aneh yah kuhapus!” Coreng mengusap bibir.
Tapi… Lo, lo, lo… “Spidolnya tak bisa hilang! Huhuuu!” Coreng menangis. “Emaaak!” Bobo cepat-cepat memanggil Emak. Emak menelepon pabrik spidol..
“Kata pabrik spidol, warna merahnya akan hilang setelah satu minggu.” “Tapi satu minggu kan lamaaa! Huhuuu!” Coreng tetap protes.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: aLiNy L., Gambar: Sugeng Rudianto