Orang Utan Putih, Bermata Biru yang Langka

By Eka Kartika, Sabtu, 6 Mei 2017 | 12:04 WIB
Orangutan Albino, Foto: BOS Foundation (Eka Kartika)

Orang tan merupakan sejenis kera besar dengan lengan panjang, berbulu kemerahan atau cokelat, hidup di hutan tropika, khususnya di Pulau Kalimantan, Sumatra serta di negara Brunei Darrussalam juga Malaysia. Namun, tahukah kamu, jika baru-baru ini, ditemukan orangutan betina berusia sekitar 4 – 5 tahun, berbulu putih  dan memiliki mata biru di Kalimantan Tengah?

Menurunnya Populasi Orang Utan

Teman-teman, berdasarkan penelitian Persatuan Penelitian Konservasi Alam Internasional (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources / IUCN). Ternyata populasi orang utan Kalimantan telah berkurang sejak tahun 1970-an, dan selanjutnya akan menurun menjadi sekitar 47.000 orangutan pada tahun 2025. Begitu pun dengan orang utan Sumatera yang juga mengalami penurunan drastis, dalam seratus tahun (1 abad terakhir). Jumlahnya hanya beberapa dari 73,000 ekor yang kini hidup di alam liar. Penyebab berkurangnya orangutan itu sendiri adalah karena adanya pengrusakan habitat dan perburuan.

Ditemukan Orangutan langka, putih dan bermata biru

Warga desa di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu menemukan orangutan putih dan bermata biru. Setelah diserahkan kepada yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS Foundation) dan menjalani serangkaian pemeriksaan, pengamatan secara khusus (Observasi).

Dari segi fisik, tingkah laku, dan  mata orang utan yang peka terhadap cahaya. Maka berdasarkan keterangan Direktur Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS Foundation) , Bapak Jamartin Sihite, bahwa orangutan dengan kulit dan bulu putih itu mengidap albino. Bukan primata langka spesies baru.

Albino itu apa sih?

Abino bisa dialami 1 dari sekitar 50 ribu manusia. Artinya kasus ini sangat langka, terlebih lagi jika dialami oleh primata yang juga langka, orangutan. Albino dari bahasa latin albus, putih. Hal itu merupakan salah satu bentuk kelainan bawaan, yaitu kurang ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan, keterbatasan fisik sebagai seperti sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.