“Nenek moyangku seorang pelaut”. Pernahkah kamu mendengar lagu tersebut? Ternyata, sejak dulu beberapa suku di Indonesia memang suka menjelajah. Berikut adalah 4 suku penjelajah asal Indonesia.
1. Suku Bugis
Suku Bugis berasal dari Sulawesi. Salah satu hal yang khas dari suku ini adalah kapal phinisi. Dengan kapal phinisi, orang Bugis banyak sekali melakukan hubungan dagang dengan banyak bangsa di seluruh dunia. Kehebatan Suku Bugis dalam hal kemaritiman bisa terlihat dari beberapa bukti sejarah seperti La Galigo, yaitu karya sastra klasik paling tebal di dunia. Buku ini berisi kisah orang Bugis di masa lalu lengkap dengan sejarah, kebudayaan, hingga dongeng-dongeng.
2. Suku Bawean
Suku Bawean dari Jawa Timur juga menjadi salah satu suku yang suka melancong menggunakan kapal tradisional. Di masa lalu, mereka sering melakukan perantauan ke negeri orang, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, hingga Australia. Hobi melancong dari Suku Bawean ini membuat mereka bisa tinggal dan menetap di berbagai negara. Hal ini terutama dilakukan oleh kaum lelaki, hingga kahirnya penghuni Pulau Bawean sendiri lebih banyak perempuan.
3. Suku Bajo
Suku Bajo atau Bajau adalah suku bangsa yang unik karena selama hidupnya tinggal di atas perahu. Mereka hanya berada di daratan untuk berdagang atau membeli barang kebutuhan rumah tangga. Aktivitas seperti bekerja dan interaksi sosial dilakukan di atas perayu yang selalu berpindah dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Biasanya perpindahan ini bergantung pada musim.
Ternyata suku ini disebut-sebut berasal dari kawasan Filipina. Namun selama puluhan tahun mereka telah melakukan perjalanan jauh hingga akhirnya terjadi asimiliasi budaya dengan penduduk lokal di Indonesia. Suku Bajo bisa ditemukan di kawasan seperti Berau, Bontang, dan Selayar.
4. Suku Biak
Suku Biak berasal dari Pulau Biak, Papua. Suku ini kerap mendapatkan julukan sebagai Viking rasa Indonesia. Di masa lalu, saat bangsa Eropa belum masuk ke Indonesia, orang di Pulau Biak banyak melakukan pelayaran di berbagai daerah di Nusantara. Bahkan mereka sempat mampir ke Pulau Jawa yang saat itu masih dikuasai banyak kerajaan besar.
Suku Biak melakukan perdagangan antar pulau, terutama di kawasan Sulawesi dan Maluku. Suku Biak melakukan banyak persahabatan dengan kapal-kapal dari negeri Asing untuk perdagangan dan barter