Apabila kamu pernah jalan-jalan ke Cirebon bersama orang tua, pasti pernah melihat kerupuk warna warni yang bergantungan di sepanjang toko oleh-oleh maupun perjalanan pulang ketika melewati jalur pantai utara (pantura). Ayo, siapa yang mengetahui. Apa nama kerupuk warna-warni itu?
Kerupuk pasir, kerupuk khas Cirebon
Selain kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi ataupun kulit kerbau. Cirebon yang dikenal sebagai kota Udang, memiliki kerupuk spesial. Apalagi namanya kalau bukan kerupuk pasir, atau dikenal dengan kerupuk melarat. Terbuat dari tepung tapioka, garam dan bawang putih, serta memiliki rasa gurih dan sangat renyah, kerupuk ini sangat pas jika disantap bersama dengan saus sambal atau buat cemilan.
Asal mula nama kerupuk pasir dan cara mengolah
Sebenarnya nama asli kerupuk tersebut bukanlah kerupuk pasir atau kerupuk melarat seperti yang sudah cukup di kenal seperti ini, melainkan bernama kerupuk mares.
Nama mares itu sendiri sudah diberikan pembuat kerupuknya pada tahun 1920 - an. Arti kata mares diambil dari lemah, berarti tanah atau pasir yang kasar. Seiring berjalannya waktu, nama kerupuk mares mulai berubah menjadi kerupuk melarat sekitar 1980 dan tetap dikenal dengan nama yang sama sampai sekarang.
Penamaan kerupuk pasir ini dikarenakan dari proses yang sangat merakyat yaitu dengan menggunakan pasir yang telah diayak atau telah disangrai. Pasir tersebut pun digunakan sebagai bahan pengganti minyak dalam proses penggorengan kerupuk.
Hal ini terjadi karena pada jaman penjajahan banyak masyarakat Cirebon yang tak mampu untuk membeli minyak goreng, sehingga masyarakat Cirebon pun berinisiatif untuk mencoba menggantikan minyak dengan pasir yang bahannya sangat mudah ditemukan. Tak hanya itu juga keunikan dari kerupuk pasir ini terletak pada warna kerupuk yang memiliki ciri khas tersendiri.
Cemilan yang terbuang
Siapa sangka, jika kerupuk pasir alias kerupuk melarat yang didominasi warna merah muda, kuning dan putih ini memiliki penggemar yang cukup melimpah. Tidak hanya warga kota Cirebon, dari masyarakat diluar kota Cirebon pun cukup banyak, lo. Padahal, kerupuk ini pernah tidak mendapatkan tempat di hati sebagian warga Cirebon maupun pendatang yang tengah berwisata.