Mengapa Tanah Bisa Ambles?

By Marisa Febrilian, Rabu, 10 Mei 2017 | 23:01 WIB
Foto Ilustrasi : Tanah Amblas (Marisa Febrilian)

Boros air, bisa bikin persedian air tanah kita habis. Kalau air tanah habis, hati-hati… tanah kita bisa amblesss!

Air tanah

Air tanah berasal dari air hujan dan genangan air di permukaan tanah yang meresap. Air meresap perlahan-lahan. Pada awalnya, air tinggal di lapisan dangkal yang disebut zona tak jenuh. Di sini, air masih bisa bergerak karena berada pada lapisan tanah yang mudah ditembus. Setelah itu, air tanah melanjutkan perjalanannya masuk ke dalam tanah sampai tiba pada zona jenuh. Disebut zona jenuh karena gerak air dibatasi oleh lapisan tanah yang kedap air. Air yang tinggal dalam zona jenuh ini kemudian menjadi air tanah.

Tanah di bawah bangunan

Lahan-lahan yang ditutup semen menahan air hujan sehingga tidak bisa diserap tanah. Tanah tak bisa menyerap air. Padahal, persediaan air tanah disedot habis-habisan setiap hari.

Lapisan dangkal

Pada lapisan ini, tempat berdiam air tanah dangkal. Kedalamannya 0 meter sampai 40 meter di dalam tanah. Air tanah pada lapisan ini banyak disedot untuk keperluan kita sehari-hari di rumah. Lapisan tanah ini disebut juga lapisan permiabel karena mudah dilalui air tanah. Salah satu ciri lapisan ini adalah mengandung pasir dan kerikil. Karena itu, biasanya ada ruang-ruang kosong di sela-sela butiran pasir dan kerikil sebagai tempat air mengalir.

Ruang-ruang kosong ini disebut pori-pori tanah atau akuifer, tempat tinggal air. Karena terisi air, ruang kosong ini tak mudah runtuh. Namun, jika air tanah disedot dengan pompa secara berlebihan, air tanah bisa terkuras. Kalau air tanah terkuras, air pada lapisan tanah dangkal akan turun mengisi kekosongan. Air tanah akan meninggalkan akuifer. Padahal, untuk turun perlu waktu lama. Akuifer yang kosong jika tak segera diisi air lagi bisa runtuh. Apalagi jika di atas tanah banyak berdiri gedung-gedung yang bobotnya berat.

Lapisan batuan

Di dalam tanah, terdapat lapisan yang disebut lapisan batuan kedap. Atau disebut juga lapisan impermiabel. Lapisan ini biasanya terdiri atas tanah liat atau geluh. Lapisan ini menjadi batas akhir lapisan tanah dangkal. Di bawah lapisan ini disebut zona jenuh. Dalamnya mulai 40 meter sampai 150 meter. Di sinilah banyak tersedia air tanah karena biasanya banyak terdapat akuifer berukuran besar. Jika akuifer ini kosong, sedangkan di atas banyak sekali berdiri bangunan besar, kira-kira, apa yang akan terjadi? Blessss….! Yup, tanah itu akan ambles!

Lalu, apa harus kita lakukan? Selain melakukan penghematan air, kita juga butuh sumur resapan, lahan terbuka, dan juga pepohonan untuk menyerap dan menyimpan air.