Meander, Kelokan Sungai Seperti Ular

By Sylvana Toemon, Selasa, 16 Mei 2017 | 09:33 WIB
Meander, kelokan sungai seperti ular (Sylvana Toemon)

Sungai sering terlihat berkelok-kelok seperti ular ketika dilihat dari atas. Sungai yang berkelok ini terjadi hampir di semua sungai di dunia. Bentuk berkelok itu dikenal juga dengan sebutan meander. Kok bisa begitu, ya? Apakah semua sungai kompak untuk berkelok?

Aliran sungai mengikis tepi sungai

Meander terjadi karena aliran sungai mengikis tepi sungai. Kecepatan aliran di masing-masing tepi berbeda. Perbedaan kecepatan terjadi karena adanya penghalang di aliran sungai itu. Perbedaan kecepatan itu membuat aliran air berbelok dan berkelok. Meander terjadi pada semua sungai yang terbentuk secara alami.

Tapal kuda sampai tanda koma

Meander yang terbentuk akibat aliran sungai makin lama makin melengkung sampai membentuk seperti tapal kuda. Kalau sudah berbentuk seperti ini, kadang-kadang aliran sungai akan kembali mengalir lurus. Kelokan akan terputus dari aliran sungai dan menjadi genangan, kolam, atau danau. Bentuknya melengkung atau seperti tanda koma.

Menganak sungai

Kamu bisa bayangkan air mata anak kecil yang sedang menangis. Ketika melewati bagian pipi yang tidak rata, air mata akan berbelok. Aliran air mata menjadi berkelok-kelok. Tak heran kalau air mata yang berlinang sering dikatakan “menganak sungai”, seperti anak sungai. Teman-teman kalau menangis sudah tidak menganak sungai lagi, kan?