“Aku ingin pandai berenang seperti ikan!” kata Upik. “Kalau begitu, kamu harus les renang. Besok, Bapak antar ke Paman Apung untuk belajar berenang,” usul Bapak.
“Pertama, belajar mengapung!” seru Paman Apung sambil memberi contoh. “Sepertinya mudah!” kata Upik. Tapi, ups, Upik hampir tenggelam. Untung Paman Apung menolongnya.
“Aku ingin beli arum manis!” Upik berlari ke luar mendekati pedagang arum manis. “Wah, kamu beli arum manis banyak sekali, Pik! Buat apa?” tanya Bobo. “Ada, deh!” jawab Upik misterius.
“Dari tadi kamu makan kerupuk saja, Pik! Sup wortelnya dimakan, dong, biar sehat!” nasehat Emak. Tapi, Upik malah mengambil segenggam kerupuk dan meninggalkan meja makan.
“Upik kenapa, sih?” tanya Emak curiga. “Seharian ini dia cuma makan kerupuk terus.” Bobo menambahkan, “Tadi Upik juga makan arum manis banyak sekali.”
Akhirnya, Upik pun mengaku. “Aku makan yang ringan-ringan biar pandai mengapung.” Keluarga kelinci tertawa. Aduh, Upik ada-ada saja! “Biar pandai, harus rajin berlatih!” saran Emak.
“Supaya pandai mengapung, pakailah alat ini!” kata Bapak sambil mengulurkan sebuah bungkusan. “Wah, pelampung bebek! Terima kasih, Pak!” pekik Upik gembira.
Lihat! Upik terlihat keren dengan pelampung barunya. Setelah berenang, Upik makan dengan lahap. “Makanmu banyak sekali, Pik. Enggak takut tenggelam?” goda Bobo. Hihi... sekarang Upik bisa tertawa geli.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi