Tok!Tok!Tok!
Ibu Kepala Sekolah mengetokkan penghapus ke meja dengan agak marah, "Ibu harap kalian bias bersikap sopan dan tidak mempermainkan teman baru kalian!" Ibu Kepala Sekolah menoleh kepada Ferdinand, "Maafkan kelakuan teman-temanmu ya. Mereka kadang-kadang memang nakal."
"Ah, tidak apa-apa, Bu," jawab Ferdinand sambil tersenyum.
"Nah, sekarang kamu bisa duduk di samping Aldi di sana," Ibu Kepala Sekolah menunjuk bangku di sebelah Aldi yang kosong.
Aldi pun menepuk dahinya sambil berpura-pura akan pingsan. Anak-anak kembali tergelak.
Pada saat pelajaran matematika dimulai, semua anak berkonsentrasi. Mereka seakan lupa akan kehadiran Ferdinand. Namun, saat istirahat, mereka mulai menggoda Ferdinand lagi. Namun Ferdinand tetap tersenyum.
"Hei, kok kamu senyum-senyum terus dari tadi," timpal Surya.
"Eh, jangan ganggu Ferdinand, dong!" teriak Ita sang ketua kelas.
"lih, Ita kok jadi galak. Mentang-mentang rumahmu dekat Ferdinand, ya, di Bandung Asri!" goda Tomi disambut koor tawa anak-anak lain.
"Ferdinand, bagaimana kalau kamu kuberi nama gaul ?" usul Tomi.
"Nama gaul bagaimana?" tanya Ferdinand sambil tersenyum.
"Nama yang lebih ngetrend dari pada nama Ferdinand. Bagaimana kalau kau kupanggil 'Iting'?"