Jenis kurma ini sangat unik. Unik karena tumbuhnya tidak tumbuh di padang pasir, tetapi di daerah rawa-rawa. Pohonnya juga tidak tumbuh tunggal, tetapi tumbuh berumpun seperti palem dengan ketinggian mencapai lima meter. Di Aceh, kurma jenis Phoenix paludosa ini disebut korma rawa.
Aceh Timur
Informasi tentang kurma rawa memang masih sangat jarang. Di Indonesia, kurma ini untuk sementara baru diketahui tumbuh di Aceh Timur. Tetapi di luar negeri kita, kurma ini banyak tumbuh di delta Sungai Gangga di India, rawa-rawa di Kepulauan Andaman, rawa-rawa di Semenanjung Malaya, dan daerah rawa-rawa di Thailand.
Di Aceh Timur, kurma rawa tumbuh dan berbuah dengan baik. Buahnya berbentuk bulat kecil-kecil. Penduduk setempat sering memetik buah kurma muda untuk dibuat sayur atau dijadikan lalapan.
Untuk sayuran, buah kurma rawa yang dipilih adalah buah yang belum pecah malai. Sayur buah/malai kurma ini biasanya dimasak santan dengan bumbu pedas atau opor. Kalau mau dijadikan lalap, buah/malai kurma rawa direbus, lalu dilalap dengan sambal.
Kurma rawa di Aceh tumbuh liar di daerah rawa-rawa. Meskipun kurma ini bisa berbuah, penduduk setempat jarang menemukan kurma ini berbuah utuh sampai masak. Kebanyakan buahnya rontok, mungkin karena dimakan burung, kelelawar, atau tupai.
Sumber foto: gardentia.net