Rata-rata anak perempuan memakai anting di telinga mereka. Tahukah kamu, mengapa anak perempuan memakai anting?
Bukan Keharusan
Sebenarnya, anak perempuan tidak harus memakai anting. Tetapi, saat lahir para orangtua suka membuat lubang anting di telinga bayi perempuan mereka. Lubang anting itu bisa bertahan hingga dewasa. Jadi, jika suatu hari anak perempuan itu ingin memakai anting, mereka tidak perlu membuat lubang anting lagi di telinganya.
Abad ke-4
Orang Indonesia mengenal budaya anting saat agama Hindu masuk ke Indonesia pada abad ke-4 Masehi. Gambar perempuan yang menggunakan anting banyak ditemukan di relief candi di Indonesia.
Persia dan India
Tradisi menggunakan anting berasal dari tradisi Persia dan India. Di dua negara itu, laki-laki dan perempuan menggunakan anting. Menurut mereka, anting membuat penampilan mereka jadi lebih indah. Orang Indian di Amerika, orang Aborigin di Australia, dan orang Afrika juga suka menggunakan anting sebagai hiasan telinga.
Tetapi, orang Yahudi dan orang Eropa tidak mengenal tradisi memakai anting. Orang Eropa mengenal anting dari orang Gypsi yang berkelana di Eropa. O iya, ada juga kelompok yang menganggap penggunaan anting itu tidak perlu. Bagi mereka, kecantikan seorang perempuan tidak dilihat dari antingnya, tetapi dari hati dan perbuatannya.
Teks: Rna/Willa, Ilustrasi: Ode