Sampah Plastik, Membahayakan Ekosistem Laut

By Putri Puspita, Selasa, 13 Juni 2017 | 04:34 WIB
Bahaya Sampah Plastik. Foto: http://1health.id (Putri Puspita)

Isu sampah plastik menjadi hal yang menakutkan untuk kita semua. Namun, jumlah sampah plastik tetap bertambah dari tahun ke tahun. Padahal bahaya untuk kehidupan begitu besar.

Membahayakan ekosistem laut

Plastik bisa menjadi salah satu polusi dan ancaman bagi ekosistem di laut. Hewan bernama Albatrose sering mengira plastik adalah cumi-cumi sehingga menelan plastik dan berpotensi keracunan.

Hal serupa pun terjadi pada  kura-kura yang sering menelan plastik karena mereka mengira itu ubur-ubur, bahkan bisa menyumbat saluran pencernaan dan mati. Green Peace menyatakan sekitar 267 binatang laut mati karena salah pencernaan, dan 90 persen akibat menelan sisa-sisa plastik.

Sulit terurai dan bahaya dibakar

Sampah plastik membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk bisa terurai dan menyatu dengan tanah. Waktu ini sangat lama dibandingkan dengan jumlah sampah yang bertambah terus menerus.  

Jika memilih dibakar, maka dapat memicu racun yang menyebar. Sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan karbon-monoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja hemoglobin (sel darah merah). Hal ini bahkan dapat menimbulkan kematian. Diperkirakan satu ton sampah yang dibakar akan berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg.

Racun

Walaupun telah didaur ulang, ternyata sampah plastik tetap berbahaya. Kandungan racun petro-polymers pada plastik yang masuk ke dalam tanah dan air berpotensi menjadi racun. Nah, racun ini  masuk dalam partikel-partikel kecil dan ikut ada dalam jalur rantai makanan manusia, di dalam tanah maupun air. Jadi, terkadang secara tidak langsung kita juga menelan racun plastik.

Nah, sudah terlihat kan bahaya kantong plastik! Mari kita hemat kantong plastik.