“Sin, mau ikut jalan-jalan?” ajak Paman Kikuk pada Husin yang sedang membaca. Husin kaget melihat dandanan pamannya. “Wow, Paman, mau ikut karnaval di mana?” canda Husin.
“Hhh... cape, deeeh! Begini, nih, kalau enggak gaul. Ndak tahu mode,” tukas Paman Kikuk. “Gaul? Hihihi...,” Husin tak dapat menyembunyikan rasa gelinya. “Oke, deh, Paman. Ayo, jalan-jalan,” kata Husin.
Paman Kikuk tampak bangga dengan sepatu barunya. Dia berjalan penuh gaya. Sayang, sepatu itu terlalu besar sehingga sering kali ujung sepatunya terinjak sendiri, membuat Paman Kikuk tersuruk-suruk.
Beberapa anak kecil tertawa melihat Paman Kikuk tersuruk-suruk. Orang-orang dewasa yang melihatnya hanya tersenyum-senyum. Paman Kikuk tampak kehilangan percaya dirinya.
Paman Kikuk menjadi tampak kikuk ketika orang-orang banyak yang memperhatikannya. Dia ingin bergaya sok cuek dengan menendang botol plastik yang tergeletak di jalan.
Paman Kikuk berusaha menendang botol plastik itu kencang-kencang. Sayang, bukan botol plastik itu yang melayang, tapi justru sepatu Paman Kikuk yang terbang.
Sepatu Paman Kikuk melesat cepat dan mendarat tepat di gelas berisi jus alpukat milik seorang lelaki yang kebetulan lewat. Cproot! “Grrrhh... sepatu siapa ini?!” gerutu lelaki itu sewot.
Orang-orang yang melihat kejadian itu tak dapat menahan tawa mereka. Sedangkan Paman Kikuk menjadi semakin kikuk dihardik lelaki yang terkena sepatu barunya. (Cerita: Joko SP. /Ilustrasi: Sabariman)