MSG, Boleh atau Tidak, ya?

By willa widiana, Jumat, 23 Juni 2017 | 23:15 WIB
MSG, Boleh atau Tidak, ya? (willa widiana)

Banyak orang yang menghindari MSG. Ada juga yang menggunakan MSG dalam masakannya. Sebenarnya, MSG itu boleh atau tidak, sih?

Apa itu MSG?

MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat. Glutamat adalah asam amino yang dapat ditemukan di banyak makanan, seperti keju, daging, ikan, atau sayur. Zaman dulu, MSG dibuat dari rumput laut. Kini, MSG bisa dibuat dari gula tebu.

Pada tahun 1909, sebuah perusahaan di Jepang membentuk MSG menjadi butiran kristal kecil. Tujuannya supaya mudah digunakan. MSG ini banyak diminati, karena bisa membuat rasa masakan jadi lebih gurih.

Sempat heboh

Dulu, penggunaan MSG sempat heboh dibicarakan masyarakat dunia. Pada tahun 1968, Pak Robert Ho Man Kwok menulis sebuah surat ke majalah kesehatan di Inggris. Surat itu menceritakan, kalau ia jadi sakit karena makan masakan Cina.

Konon, masakan Cina itu diberi banyak MSG supaya lezat. Penyakit itupun dinamai Chinese Restaurant Syndrom (CRS) atau sindrom rumah makan Cina. Akibatnya, banyak orang takut makan masakan yang mengandung MSG.

Bahkan, ada yang mengatakan, kalau MSG bisa menyebabkan otak kita terserang penyakit. Hiii seram!!! Namun, WHO (organisasi kesehatan dari PBB) menyatakan; seseorang bisa terkena CRS kalau makan masakan yang mengandung lebih dari 5 gram MSG dalam sehari.

Ternyata...

Tubuh kita tidak membedakan glutamat yang berasal dari bahan-bahan alami dan dari MSG. Glutamat yang masuk ke tubuh diubah menjadi energi. Jumlah glutamat yang masuk ke darah kita sedikit sekali.

Nah, dalam sehari, kita kadang tidak tahu, sudah berapa gram MSG yang masuk ke tubuh kita. Itu sebabnya, kita sebaiknya mengurangi makan makanan yang mengandung MSG, agar MSG yang masuk ke tubuh kita tidak berlebihan.

Nah, Teman-teman sekarang kamu sudah tahu, kan, MSG itu boleh atau tidak?

Teks: Jonathan/Willa, Ilustrasi: Ode